Laman

Sabtu, 26 Maret 2011

kualitas sumber daya manusia yang Dibutuhkan

Dengan seiringnya perkembangan teknologi pada saat ini penduduk Indonesia sudah sangat meningkat dan menjadi padat, akan tetapi dalam jumlah yang besar itu dapat menjadi sebuah modal
pembangunan apabila memiliki kualitas yang memadai. Hal ini mengacu pada konsep
bahwa manusia merupakan pelaku, pelaksana, dan penikmat pembangunan.
Artinya, dengan kualitas penduduk yang rendah, maka manusia akan lebih banyak
berperan sebagai penikmat dan kurang berperan sebagai pelaku dan pelaksana
pembangunan.Pada saat ini mungkin sumber daya alam di negara kita belum bisa dikatakan sangat memuaskan dikarenakan masih banyak sumber daya manusia yang belum bisa berperan secara baik. Untuk itu sekarang kita harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kita bisa berperan secara baik untuk negara kita. Kualitas yang ulet, tekun, dan mempunyai pemikiran yang jernihlah yang mungkin dibutuhkan pada saat ini agar kita tidak tertinggal dengan teknologi yang sudah ada. Semua itu bisa dicapai dengan meningkatkan dibidang pendidikan karena didalam pendidikan kepribadian seseorang bisa terbentuk dengan baik dengan bekal ilmu ilmunya yang ia dapat dalam bidang pendidikan tersebut.

APA MAKNA KATA SUKSES

sukses dapat dapat diartikan bahwa dimana kemampuan itelegensi dan moral dapat diseimbangkan sehingga dapat mencapai tujuan target yang kita inginkan "walaupun" sesuai dengan sifat manusia kata puas jauh dari makna terdefinisikan. sukses dari mampu menjembatani target dan kemampuan sebagai apa kita berlaku dalam masyarakat sebagai mahasiswa,pelajar,pekerja,ataupun lain-lain.  ada sebuah pepatah jepang mengatakan visi tanpa misi adalah ilusi begitu pula misi tanpa eksekusi adalah bunuh diri : visi,misi,dan eksekusi adalah konsep standar yang berdampak luar biasa bagi kesuksesan kita, sekarang tergantung kita bagaimana cara menselaraskan point-point tersebut.

APA YANG AKAN SAYA LAKUKAN KETIKA LULUS KULIAH NANTI

Banyak respon para mahasiswa dalam menanggapi masalah yang satu ini mulai dari keseriusan dalam dunia kerja maupun hal-hal yang berbau konsep lainnya .

menurut saya sendiri ketika lulus kuliah kita punya tanggung jawab untuk mempertaruhkan dan mengaplikasikan apa yang seharusnya kita dapatkan pada bangku kuliah, setidaknya dapat berguna bagi masyarakat ramai

kinerja dalam pengembangan diri secara subkecilnya, ketika kita mampu untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan bidang kita masing-masing dan berkembang secara pesat baik dalam diri kita sendiri apalagi bisa berguna  buat orang lain. tapi saya mulai dengan konsep "apakah saya berguna untuk diri saya sendiri dulu"
saya mendapatkan target kerja itu sudah cukup walaupun ada hasrat untuk berkembang dalam se-efisien apakah saya dalam bidang pekerjaan yang saya geluti bagi masyarakat luar, saya hanya ingin mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang saya IT contohnya , bekerja sebagai it staff dan ikut berpartisipasi dalam pengembangan dunia sains teknologi informasi.

setidak dengan seperti itu saya sudah dapat membantu dalam pembukaan  human resources "sumber daya manusia " bagi negara kita

SARJANA MEMBUMI

Menurut saya sarjana membumi adalah kemampuan intelegensi seseorang dalam memanfaatkan
1.time (waktu dalam mengefesienkan waktu kuliah) "efisien tepat dalam waktu kuliah
2.quality (bagaiman seorang lulusan diploma ataupun gelar S1 sederajat mampu berkualifikasi dibidang sains   ilmu  pengetahuan yang ia ambil dalam penempatan atau pengaplikasian pada kinerja deksjob kerjanya
3.dedication "dedikasi" : ketika kita mampu beradaptasi dalam idelisme penerapan intelegensi kita masing dalam
pekerjann setelah mendapat gelar dalam pendidikan berkonsep perguruan tinggi negri

KIAT SUKSES DI PERGURUAN TINGGI NEGRI

CERDAS BERSAMA
Perguruan tinggi negeri mungkin adalah salah satu pencapaian  jati diri dalam prestasi dalam ruang lingkup
“PENGETAHUAN”  banyak hal yang menjadikan, faktor-faktor penggugah sukses dalam belajar
dalam penulisan ini saya akan membahas beberapa tips-tips sukses untuk pencapaiannya.



2.CERDAS DALAM MENANGGAPI PATOKAN SUKSES

Intelegent  “kita serap dari bahasa asing yang artinya adalah kecerdasan,banyak orang yang salah menanggapi tentang seberapa besar berpengaruhnya kecerdasan untuk ukuran sukses
Faktanya hanya  10 orng dari 100 orang cerdas yang benar-benar mampu memanajemeni dirinya sendiri untuk dasar target sukses yang di patoknya, lebih persuasifnya kita akan membahas
Dalam refleksif kehidupan mahasiswa seperti saya, adakalanya ketika era semangat sedang berkobar kita pun akan mati-matian belajar ,ada pula fase kritis ketika kita jenuh dalam
 menghadapi tugas-tugas yang kita anggap sebagai intimidasi yang sebenarnya masih dalam konsep wajar, ya kembali ke topik inti sebenarnya kunci utama dalam kesuksesan adalah tekun,
ketika kita memiliki ke-5 faktor utama, kita belum tentu dapat mencapai klimaks pola fikir yang sebenarnya mampu menunjang kemampuan diri kita , dengan ketekunan kita mampu
walaupun dengan ruang lingkup yang dibatasi.

Ada saatnya dimana kita harus mampu membatasi ruang lingkup kita yang kia perani sebagai mahasiswa , kita harus mampu menjembatani aktifitas kita sebagai pelajar dengan kelas label
Tinggi, sebenarnya dalam konsep belajar untuk ukuran UNIVERSITAS kita dituntun sebagai mahasiswa yang aktif walaupun dalam ruang lingkup sub-maupun didalam system proses belajar
UNIVERSITAS itu sendiri dalam konsep saya sendiri hanya sub-pokok tentang ilmu pengetahuan “sains” yang kita pilih , dewasanya kita harus lebih aktif dalam mengupdate ilmu pengetahuan 
Yang kita pilih sebagai aplikasi hidup dengan tujuan (Lapangan Pekerjaan) dan yang harus kita garis bawahi disini adalah dimana kita sebagai pelajar berlabel tinggi harus mampu mencari
ruang efisiensi untuk mendalami makna sains itu sendiri.

Aktif dalam organisasi salah satunya, bukan organisasi yang berkiblat pada system social walaupun juga dalam batas kemampuan kita sebenarnya ilmu social dalam berinteraksi itu juga
 penting sebagai pengembangan diri (BUILD CHARACTER), tapi kita juga bias mengambil alternatif untuk mengambil organisasi yang sejalur dengan jurusan, dari setiap yang fakultas yang
kita ambil masing-masing, misalkan kita ikut dalam organisasi BEM kampus yang juga hirearkinya masi sejalan ideologinya dengan kemampuan kita sbagai mahasiswa dengan Fakultas
tertentu .
dan banyak alternative lainnya yang mampu memupuk kemampuan intelegensi kita dalam bidang yang kita geluti , kursus(workshop),magang,referensi buku-buku pedoman
kemampuan bekerjasama dan interaksi juga dibutuhkan , manusia adalah mahluk social oleh karena itu   untuk pengembangan kemampuan diri khususnya mahasiswa pengetahuan dalam
berinteraksi demikian juga pentingnya, karena adakalanya insane-insan muda ber IQ “intelegent quality” tidak mampu menyeimbangkan dengan kemampuan emosional quality nya

ada beberapa faktor dalam pencapaian belajar sebagai mahasiwa dalam ruang lingkup UNIVERSITAS yang seharusnya kita miliki walaupun bukan dalam konteks wajib



1.FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELAJAR

-Intelegent “bahasa serapan asing yang artinya kecerdasan”
-Rasa ingin tahu  “setiap orang memiliki rasa ingin tahu yang berbeda ,ada kalanya rasa itu lah yang secara tidak kita sadari membangkitkan pengetahuan intelegence kita
-naluri bersaing ”adakalanya naluri bersaing yang positif dapat membantu kita untuk pencapaian yang lebih dalam tujuan apapun , kita khususkan pada “manajemen diri sendiri”
-sarana-prasarana “kebutuhan dalam menunjang aktivitas elajar kadang membantu hingga 30 persen faktanya mulai dari buku,uang,dll”
-lingkungan  “tempat kita bersosialisasi merupakan satu hal yang paling vital untuk mempengaruhi miant dan tujuan awal kita”
-tekun “dasar utama mengasah kemampuan intelegent”

Teori organisasi Klasik

Teori organisasi klasik

Konsep tentang organisasi sebenarnya telah berkembang mulai pada tahun 1800-an, dan konsep ini sekarang disebut juga teori klasik (klasical theory). Adapun dampak dari teori klasik pada organisasi telah dan masih dirasakan sangat besar. Organisasi yang didasarkan birokrasi dan banyak bagian lain dari teori klasik telah ada ribuan tahun yang lalu, ini sebagian contoh seperti yang dikenal dalam kerajaan mesir, china, dan kekaisaran romawi.

Teori klasik memberikan petunjuk mekanistik, structural yang kaku, bukan kreatifitas. 
    Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yaitu :
Birokrasi
Teori administrasi
Manajemen ilmiah

Ketiganya juga mempunyai efek yang sama dalam praktek, dan semua dikemvbangkan sekitar tahun 1900-1950oleh sekkelompok penulis.
Birokrasi dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya “The Pritestant Ethic and Spirit Of Capitalism”, dikembangkan dari ilmua sosiologi. Sedangkan teori administrasib manajemen ilmiah dikembangkan langsung dari pangalaman praktek manajemen.
Teori adaministrasi yang dikembangkan atas dasar sumbangan “Hendry Fayol” memusatkan diri pada aspek makro dri organisasi .
Teori klasik mendefinisikan organisasi sebagai struktur hubungan kegiatan kekuasaan , tujuam, peranan, kegiatan, komunikasi, dan factor yang lain terjadi bila orang bekerja sama.

Teori Klasik : Anatomi Organisasi Formal
Teori organisasi klasik hampir sepenuhnya menguraikan anatomi organisasi formal. Hal ini yang memplopori berkembangnya teori organisasi klasik.
3 unsur pokok organisasi formal yang selalu muncul dalam lateratur manajemen adalah :
   
Sitem kegiatan yang terkoordinasi.
Kelompok orang.
Keja sama untuk mencapai tujuan.

Dasar-dasar organisasi menurut teori klasik. Adanya auatu organisasi atau koordinasi bergantung pada empat  kondisi :                                        

Kekuasaan
Saling melayani
Doktrin
Disiplin
Dasar-dasar ini dapat diterapkan untuk merancang struktur dan bentuk organisasi.

Tiang dasar teori organisasi formal

Tampa ragu-ragu para ahli teori organisasi klasik menyebut pembagian kerja sebagai tiang dasar yang paling penting di antara empat tiang dasar organisasi klasik. Pembagian kerja, seperti telah disebut di bagian sebelumnya , alasan utama untuk koordinasi. Adalah bahwa adanya oengembangan pekerjaan teknis organisasi akan dicapai perbaikan hasil kerja.

                                                              Teori Organisasi Neoklasik

Aliran pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik, dansecra sederhana dikenal sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi (the human ralations movement). Seperti tekandung namanya teori neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Anggapan dasr teori neoklasik adlah menekankan aspek psikologis dan social karyawan sebagai indivdu maupun sebagian kelompok kerjanya. Atas dasar anggapan ini teori neoklasik mendefinisikan suatu organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama.

                             

Perkembangan teori neoklasik

Teori neoklasik sebenarnya bukan merupalam teori baru yang muncul seperti teori klasik. Teori neoklasik muncul dan mengusulkan perubahan pada teori klasik.perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan yang dilakukan di hawthorne, serta tulisan hugo Munsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga didalam buku-buku tentang hubungan manusia.

Pemula perkembangan teori manusiawi (teori neoklasik) ditandai dengan percobaan-percobaan hawthorne yang dilakukan dari tahun 1924 sampai 1932. Percobaan dimulai dari tahun 1942 di pabrik Hawthorne milik perusahaan western electric  dicicero, illionis, dekat Chicago, dan disponsori oleh national research dilakukan untuk meneliti pengaruh perbedaan tingkat penerangan (cahaya) dalam pekerjaan terhadap produktivitas bekerja atau efisiensi para karyawan. Percobaan ini terus dilakukan untuk menemukan faktor “misterius” yang mempengaruhi kenaikan produktifitas kerja. 

Percobaan kedua dimulai pada bulan april tahun 1927. Percobaan ini melibatkan kelompok kecil pekerja, yang terdiri dari enam orang gadis. Perubahan dilakukan secara priodik. Terhadap kondisi kerja lainnya juga dilakukan perubahan secara periodic, setelah periode beberapa tahun percobaan dilanjutkan dengan perubahan tersebut, ternyataproduktivitas tetap naik. Para peneliti mengambil kesimpulan bahwa hubungan social atau manusiawidiantara para pekerja lebih penting dalam menentukan produktivitas dari pada perubahan kondisi kerja.

Kritik dan “usul” perubahan neoklasik pada tiang dasar teori organisasi formal

Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni seperti yang dilakukan aliran klasik. Pengikut aliran neoklasik adalah mereka yang membahas kelemahan model klasik pada perilaku organisasi, tetapi tidak menentang seluruh teori klasik.

Hakekat kerja menjadikan orang menjadi lebih tergantung pada orang laindan memrlukan koordinasi yang lebih besar, dan akibatnya adanya pembagian kerja adalah spesialisasi yang mengakibatkan orang terpercah belah, merasa cemburu (iri) dengan orang lain, dan sebagainya. Oleh karena itu teori  neoklasik mengemukan perlu adanya :   
   
Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan.
Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi, agar orang tidak menjadi spesialisasi tapi dapt memperluas kemampuan dan keahlian dalam bidang lain.


Proses-proses scalar dan fungsional

Proses skala dan fungsional  menimbulkan berbagai masalah dalam pendegelasian wewenang dan tanggung jawab, yang dipergunakan teori klasik mengenai proses pendegelasian adalah bahwa kapasitas (kemampuan) individu sama dengan wewenang pemerintahan dan menugaskan fungsinya, jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa teori klasik menganggap bahwa wewenang cenderung sama dengan kapasitas yang ditujukan oleh fungsi dalam organisasi.

Struktur organisasi

Tentang struktur organisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan penyebab terjadinya pergeseran (frictions) internal di antara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda.

Rentang kendali

Neoklasik  menyatakan bahwa rentang kendali atau rasio atas- bawahan adalah tidak selalu 1 : 8 dan sebagainya, penerpan rasio penentuan fungsi manusia yang pasti ini adalah tidak masuk akal, karena penentuan rentang sangat tergantung pada perbedaan individu dalam kemampuan manajemennya, tipe orangnya, efektifitas komunikasi, fungsi pengawasan formal serta derajat sentralisasi, dimana neoklasik mengusulkan pengawasan bebas demokrastis, sedang klasik memilih pengawasan ketat.

Rentang yang pendek mengakibatkan pengawasan yang ketat, rentang yang luas memerlukan pendegelasian yang baik dengan mengurangi pengawasan, karena perbedaan individu dan organisasi, kadang ada satu yang lebih baik dengan mengurangi pengawasn. Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang- kadang yang satu lebih baik dari pada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku.

Pandangan neoklasik terhadap organisasi informal

Titik tekanan teori neoklasik adalah pada dua elemen pokok dalam organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal terdiri dari orang-orang yang bergabung menjadi suatu kelompok dalam kerjanya, tetapi penggabungan ini tidak sitentukan dalam “blue print” organisasi formal. Organisasi informal berarti kelompok-kelompok alamiah yang terbebntuk sebagai hasil interaksi di antara para karyawan dalm situasi kerja mereka.

Faktor-faktor yang dapat menentukan munculnya organisasiinformal, antara lain :

Lokasi : untuk membentuk suatu kelompok ,orang harus memiliki kontak tatap muka (face- to- face) yang ajeg.
Jenis pekerjaan : ini merupakan faktor kunci yang menentukan munculnya dan komposisi organisasi informal
Minat ( interests) : walaupun orang-orang mungkin ada pada lokasi yang sama,melaksanakan kerja yang sejenis, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul beberapa organisasi informal yang kecil, disampingsatu yg besar.
Masalah –masalah khusus : dalam hal ini, orang-orang yang tidak mempunyai minat,pekerjaan  dan lokasi yang sama bergabung bersama untuk kepentingan khusus.ini lebih bersifat alamiah , tetapi tidak permanen (tetap)

Bila organisasi informal terbentuk dengan karakteristik-karakteristik khusus,manajemen seharusnya menyadari bahwa organisasi informal”ada dan hidup”, tidak satupun yang dapat menghancurkannya.Oleh sebab itu eksekutif harus berkerja sama dengan organisasi informal tapi tidak berarti tidak mengabaikan kebweradaan nya,mendengarkan pendapat kelompok yng disuarakan oleh pemimpinmereka mengakibatkan partisipasi kelompok dalam pengambilan keputusan,dan mengendalikan komunikasi informal dengan menyebarkan informasi yang lebih cepat dan tepat.

Selama ppendekatan menghadapi organisasi informal di pusatnya pada manajemen, cukup beralasan untuk memperkirakan bahwa standard an norma-norma kelompok informal dapat menyebabkan tidak jalan nya kebijakaan organisasi formal. Usaha yang lebih baik bagi manajer adalah mengembangkan suatu hubungan kerja dengan organisasi informal yang dapat menghasilkan keselarasan pandangan organisasi formal dan informal.

KASUS : TERLALU BAIK TERHADAP KARYAWAN

Jono basuki seorang sarjana ekonomi jurusan manajemen dari fakultas ekonomi UGM kemudiaan setelah lulus kulia jono kemudian bergabung dengan perusahaan milik keluarganya,yang memiliki 25 orang karyawan berketrampilan menengah (semi-skilled).MINggu pertama pada jabatannya dia dipilih oleh ayahnya yang mengataka,”Jon ,saya telah berkesempatan untuk cara kerjamu dengan para karyawan selama dua hari yang lalu dan, meskipun saya tidak senang saya merasa harus mengatakan suatu hal.Kamu terlalu”baik’ terhadapat karyawan.saya tahu bahwa dosen mu di universitas konsep hubungan manusiawi tetapi tidk bsa berjalan di sini.Saya teringat waktu pertama kali Hawthorme studies diperkenalakan dan semua orang d universitas menjadi tertarik, tetapi , percaya saya, ada hal yang lebih untuk pengelolahan karyawan hanya ‘baik’ terhadap mereka”.

KASUS : PERTEMUAN “PINTU – TERBUKA”


Thomas Sutanto, prisiden direktur perusahaan HBV, mencadangkan setiap Kamis siang sebagai waktu “pintu – terbuka “ (OPEN _door). Bapak sUSanto menjadwalkan tidak ada janji dengan pihak luar untuk waktu itu dan bersedia menerima siapa saja di antara 1.500 karyawan akan membicarakan apa saja yang diinginkan mereka .Para karyawan akan daperlakukan dengan basis pertama kali dating, pertama kali dilayani.Dia mencoba untuk membatasi setiap pertemuan tidak lebih dari loma belas menit,tetapi kadang-kadang dia berbicara dengan seorang karyawan lebih dari satu jam. Sering percakapan tidak atau kurang mempunyai hubungan dengan bisnis perusahaan.Bapak Sutanto tidak membeda-bedakan para bawahannya, walaupun mereka berbeda posisinya dalam perusahaan.

Dua hari yang lalu,Bapak SUsanto menerima sebuah memo dari empat wakilnya yang meminta  agar dia tidak meneruskan pertemuan “pintu –terbuka” dengan alasan-alasan sebagai berikut :
Hal tuemerukn trlalu bayak watu prside dirktur yag sangatberharga.
Banyak kryawanmenyalahgunkan waktu denga membicarakan masalah-masalah pibai yang tiak mempunyaihubunga dengan pekerjaa merka.
Praktek tersebut cenerung mengrangi wewenang wakil pesiden dektur.
Banyak karyawan tampak serig embuat-buat masalah yang akan mereka aukan
Para karawan tapak sering mebuat eluhan-keluhan yang tid benar tentang parapeyelia(supevisrs)mereka.

Bapak SUtato merasa bahwa pertemuaan “pintu – terbuk ‘ sangat bernilai atau berguna bagi perusaaan ,tetapi dia uga kawaier dengan para wakil preiden direktur dan banyak mnajer lainnya dalam perusahaan ang menentangkebijaksanaan itu.Dia ragu-agu ap tanggapan yag harus dia berikan untuk menjawab memo pa wakil presiden direkur.

   
                                       TEORI ORGANISASI MODERN
   

    Aliran besar ketiga teori organisasi dan manajemen adalah teori modern, yang kadang-kadang disebut juga analisa system pada organisasi. Teori modern melihat semua unsure organisasi bukanlah suatu system tetutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tapi, organisasi adalah suatu yang harus terbuka, interakssi dinamis antara proses-proses atau bagian dan fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan organisasi maupun dengan organisasi lain, dan dengan lingkungan merupakan pembahasan teori modern.

Bab sebelumnya membahas teori dan cara penyusunan organisasi tradisional, seperti yang terlihat dalam kenyataan pendekatan klasik ini masih banyak dijumpai dalam bebagi tipe organisasi. Bagaimanapun juga, semua bidang masyarakat modern sedang mengalami suatu proses perubahan yang dramatic, terutama yang menyangkut organisasi formal, tidak semua tradisional terus relevan dengan organisasi modern.

Kita akan menguraikan konsep dasar teori organisasi modern, sedangkan bentuk dan model struktur organisasi modern akan dibicarakan disini. Teori organisasi dan manajemen modrn dikembangkan sejak tahun 1950, teori modern banyak hal yang mendasar berbeda sengan teori klasik. Pertama, teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi, kemudian yang kedua, ilmu klasik telah mebicarakan konsep koordinasi, scalar dan vertikal. Teori organisasi modern lebih dinamis dari pada teori lainnya dan meliputi lebih banyak variable yang dipertimbangkan.

Teori sistem umum

Sistem umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan, kaidah umum organisasi yang berlaku universal, tujuan teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional  universal dengan menggunakan elemen dan proses umum seluruh sistem sebagai titk awal.

    Ada beberapa tingakatan sistem yang harus diientegrasikan, klasifikasi tingkat-tingakat sistem sebagai berikut :

Struktur static, yang merupakan tingkat rangka dasar, anatomi suatu sistem.
Sistem dinamik sederhana, tingakat mesin jam, dengan gerak tertentu.
Sistem sibernetik, tingkat thermostat, sistem yang bekerja untuk menjaga keseimbangan melalui proses penegendalaian diri. Dan sistem lainnya.
Konsep teori ini menjadi ddasar utama analisa organisasi.