Laman

Selasa, 04 Desember 2012

Implementasi Oprasi Dan Pengendalian Sistem

Tiga langkah utama implementasi sistem:
1.Menetapkan rencana dan pengendalian
2.Pelaksanaan aktivitas seperti yang telah direncanakan
3.Menindaklanjuti dan mengevaluasi sistem yang baru
Melakukan Aktivitas Implementasi
Pelaksanaan implementasi aktivitas meliputi pengerjaan aktual rencana desain yang telah disusun sebelumnya.
Aktivitas-aktivitas yang ditemui selama pelaksanaan ini antara lain:
- Menyeleksi dan melatih personel
- Memasang perlengkapan baru komputer baru dan detail desain sistem
- Menulis dan menguji program-program komputer
- Pengembangan standar
- Dokumentasi
- Konversi file
14.1 Implementasi Sistem
PEMBUATAN RENCANA DAN PENGENDALIAN UNTUK IMPLEMENTASI
Manajemen proyek merupakan konsep kunci dalam implementasi sitem.Untuk mengelola proyek implementasi secara memadai harus dibuat rencana-rencana spesifik.Rencana-rencana ini harus berkaitan dengan 3 komponen utama :
1.Pemilahan proyek menjadi beberapa tahap
2.Anggaran spesifik untuk setiap tahap
3.Kerangka waktu spesifik untuk setiap tahap proyek
Terdapat beberapa perbedaan teknik-teknik penjadwalan yang dapat digunakan dalam implementasi pengendalian.
1.BAGAN GANTT
Menggambarkan secara grafis kegiatan utama proyek implementasi system hipotesis
2.DIAGRAM JARINGAN
Menggambarkan urutan kegiatan yang harus dilakukan
3.GARIS EDAR(JALUR KRITIS)
Merupakan daftar kegiatan yang kritis dalam proyek yang berarti jiuka salah satu dari.Kegiatan ditunda maka seluruh proyek akan tertunda.
14.2 Pengendalian Keuangan dalam Sistem Informasi
Berkaitan dengan posisi system informasi sebagai salah satu unsur dalam anggaran dan laporan keuangan dengan system informasi sebagai pendukung , pusat biaya , atau pusat laba dalam system akuntansi pertanggungjawaban perusahaan .
  • ANGGARAN SISTEM INFORMASI
    Tujuan umum pengendalian keuangan tidak secara kaku menyatakan sebagai pengurangan biaya , meskipun ada perkembangan tetap dalam hal total biaya system informasi . Terdapat berbagai alas an , mengapa pengurangan biaya bukan merupakan sasaran utama . Pertama adalah hakekat dari system informasi sebagai aktivitas layanan dalam perusahaan . Kedua , dalam persepktif lainnya biaya besar lainnya biaya system informasi tidak besar . Ketiga , berkaitan dengan biaya yang jumlahnya tetap dalam jangka pendek . Terakhir , system informasi memberikan kemungkinan peningkatan efektivitas keputusan menejerial.
  • HAKEKAT BIAYA-BIAYA SISTEM INFORMASI
    Salah satu determinan utama dalam pengendalian biaya adalah biaya tetap atau variabel. Pada saat aplikasi-aplikasi baru akan dikembangkan , biaya yang berkaitan dapat di jadikan pertimbangan . Jika aplikasi di kembangkan , secara in-house , biaya-biaya utama yang dibutuhkan , total biaya pengembangan dapat dimasukan dalamtotal biaya pengoperasian system informasi .
  • PENGENDALIAN PEROLEHAN DAN ASURANSI
    Pengendalian keuangan dalam system informasi mencakup penentuan metode-metode yang paling menguntunkan , untuk membiayai perolehan peralatan dan juga mendapatkan asuransi untuk mengendaliakn kemungkinan kerugian . metode umum untuk membiayai perangkat keras system mainframe , adalah menyewanya dari pemasok .
14.3 Pengendalian atas Sumber Daya Non Keuangan dalam Sistem Informasi
PENGENDALIAN AKUNTABILITAS AKTIVA
Sumber daya perusahaan (aktiva) perlu dijaga. Cara menjaga aktiva tersebut antara lain:
•Penggunaan buku pembantu dalam catatan akuntansi
•Rekonsiliasi (seperti rekonsiliasi kas dan persediaan)
•Prosedur acknowledgement sebagai bentuk wujud pertanggungjawaban atas aktiva yang ditangani oleh seseorang atau suatu bagian.
•Penggunaan log dan register
•Review oleh pihak independent
PENGENDALIAN PRAKTIK MANAJEMEN
Meliputi kebijakan dan praktik sumber daya manusia, komitmen terhadap kompetensi, praktik perencanaan, praktik audit, dan pengendalian pengembangan sistem aplikasi (prosedur perubahan sistem dan prosedur pengembangan sistem baru).
PENGENDALIAN APLIKASI
Meliputi:
•Pengendalian otorisasi,
•Pengendalian input, dapat berupa edit test pada saat data diinputkan ke dalam layar komputer (validity check, limit check, field check, relationship check), dapat berupa batch control total (amount control total, hash total dan record count) jika data diinputkan secara batch.
•Pengendalian proses, dapat berupa manual cross check dan pengendalian proses yang lain.
•Pengendalian output. Output mesti didistribusikan ke pihak yang tepat.
Mengidentifikasi dan merekam informasi yang relevan untuk pelaporan keuangan
mengkomunikasikan informasi yang relevan dengan format yang sesuai, merupakan beberapa tugas yang dilakukan pada sistem informasi keuangan. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya diatas dalam hal merancang suatu sistem tentunya dibutuhkan dana yang cukup besar. Dengan mendokumetasikan setiap langkah perancangan sistem tentunya dapat dibuat suatu pertanggungjawaban yang relevan dalam pelaporan kepada team keuangan. Untuk itu pengendendalian yang terkait dalam sistem keuangan dapat dilihat seperti dibawah ini:
• Harus dipastikan bahwa SIA menghasilkan pelaporan keuangan yang andal.
• Semua transaksi yang diproses adalah transaksi yang valid dan terotorisasi
• semua transaksi yang valid mesti direkam dan diinputkan tepat waktu dengan cukup detail sehingga transaksi dapat diklasifikasikan dengan semestinya.
• semua data input akurat dan lengkap
• semua transaksi yang telah diinput diproses dengan baik
• semua output yang diperlukan disajikan sesuai dengan aturan yang ada untuk menghasilkan informasi yang akurat dan andal
• semua transaksi dicatat dalam periode akuntansi yang tepat
Akuntan harus memahami berikut ini :
1. Bagaimana transaksi diawali
2. Bagaimana data didapat dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin atau data diubah dari dokumen sumber ke bentuk yang dapat dibaca oleh mesin
3. Bagaimana file komputer diakses dan diperbarui
4. Bagaimana data diproses untuk mempersiapkan sebuah informasi
5. Bagaimana informasi dilaporkan
• Hal-hal tersebut membuat sistem dapat melakukan jejak audit (audit trail).
• Jejak audit muncul ketika transaksi suatu perusahaan dapat dilacak di sepanjang sistem mulai dari asalnya sampai tujuan akhirnya pada laporan keuangan

Perancangan Sistem

1. PERANCANGAN SISTEM
Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem.
Perancangan sistem dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu :
  1. Perancangan sistem secara umum / perancangan konseptual, perancangan logikal / perancangan secara makro.
  2. Perancangan sistem terinci / perancangan sistem secara phisik.
2. PENGERTIAN PERANCANGAN SISTEM
Verzello / John Reuter III
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem : Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk rancang bangun implementasi : “menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk “.
John Burch & Gary Grudnitski
Desain sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
George M. Scott
Desain sistem menentukan bagaimana suatu sistem akan menyelesaikan apa yang mesti diselesaikan ; tahap ini menyangkut mengkonfigurasikan dari komponen-komponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem, sehingga setelah instalasi dari sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir tahap analisis sistem.
Dengan demikian Perancangan Sistem dapat diartikan sbb :
  1. Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan sistem
  2. Pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional
  3. Persiapan untuk rancang bangun implementasi
  4. Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
  5. Dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
  6. Termasuk menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-konponen perangkat lunak dan perangkat keras dari suatu sistem
3. TUJUAN PERANCANGAN SISTEM
 Tahap Perancangan / Desain Sistem mempunyai 2 tujuan utama, yaitu :
  1. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem
  2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik yang terlibat (lebih condong pada desain sistem yang terinci)
4. PERSONIL YANG TERLIBAT
 Analis sistem seharusnya melibatkan beberapa personil, seperti :
  1. Spesialis pengendalian
  2. Personil penjamin kualitas
  3. Spesialis komunikasi data
  4. Pemakai sistem
5. PERANCANGAN SISTEM SECARA UMUM
Tujuan dari desain sistem secara umum adalah untuk memberikan gambaran secara umum kepada user tentang sistem yang baru.
Analisis sistem dan desain sistem secara umum bergantung satu sama lain. Studi menunjukkan bahwa apa yang dikumpulkan, dianalisis dan dimodelkan selama fase analisis menyediakan dasar bagi desain sistem secara umum untuk dibuat. Fase analisis sistem merupakan investigasi dan berorientasi ke temuan.
Pada fase ini, profesional sistem harus sering membuat fitur yang baru atau berbeda dari model dasar yang dibuat selama analisis sistem.
Kuncinya adalah dapatkan atau tuliskan semua ke dalam kertas tanpa mencoba untuk memperbaiki desain sistem lebih awal. Aturannya adalah : berinteraksi dengan user, periksa dengan anggota tim, periksa dengan teknisi (pemrogram); desain ulang, periksa, periksa dan periksa kembali tetapi jangan coba-coba untuk membangun detail yang lebih rendah atau spec kecil selama fase ini. Semua ini akan dilakukan jika salah satu dari desain sistem secara umum sudah dipilih untuk implementasi.
 TIGA KATEGORI DESAIN SISTEM
  1. Global-Based Systems
  2. Group-Based Systems
  3. Local-Based Systems
Global-Based Systems (Sistem Berbasis Global)
Untuk mendesain sistem yang berbasis global (global-based) membutuhkan pemeriksaan secara seksama dan lengkap atau penggantian dari seluruh komponen desain umum. Beberapa tipe perubahan yang umum adalah :
  • Output yang lama : dari laporan berbentuk tabel setiap bulannya menjadi layar grafik berwarna 2 atau 3 dimensi
  • Proses baru dibuat
  • Input diambil dari peralatan scan daripada dengan pensil dan kertas
  • Database hirarki lama diubah ke database relasional baru dengan standar bahasa query
  • Kontrol yang bervariasi diinstal, termasuk UPS (Uninterruptible Power Systems), DRP (Disaster Recovery Plans), peralatan enkripsi dan peralatan kontrol akses biometri
  • Platform teknologi baru yang menggabungkan seluruh topologi jaringan organisasi (komputer dan peralatannya) yang mendukung
 Membutuhkan beberapa tim proyek yang langsung ditunjuk dari CIO.
Lembar kerjanya berisi semua komponen desain umum berikut deskripsi masing-masing secara umum. Beberapa alternatif diberikan ke user untuk di review dan diketahui.
Setelah direview, alternatif beberapa aspek dapat digabungkan untuk dibuat gabungannya. Beberapa diantaranya dapat diterima atau dapat ditolak.
Group-Based Systems (Sistem Berbasis Kelompok)
Sistem ini melayani cabang-cabang atau group user khusus dalam organisasi. Kelompok ini memiliki kebutuhan khusus untuk menyelesaikan pekerjaan dan membuat keputusan yang tepat. Perancang sistem yang bekerja pada group ini perlu memiliki pengetahuan tentang bekerja pada sistem group-based. Perancang tidak perlu memusatkan perhatian ke perancangan desain sistem tertentu, seperti database dan platform teknologi tetapi pada output, input, proses, kontrol dan untuk platform teknologi, khusus untuk group local (LAN).
Local-Based Systems (Sistem Berbasis Lokal)
Sistem ini khusus didesain untuk beberapa orang, sering satu atau dua, untuk aplikasi khusus tambahan. User memiliki PC dan ia direncanakan untuk memiliki sistemnya. Profesional sistem umumnya dipakai untuk bekerja sama dengan user menganalisis mendesain, mengevaluasi sistem yang berbeda, memilih satu dan mengimplementasikan dengan menggunakan jaringan dan pendukungnya.
EMPAT KUNCI ELEMEN DARI RAPID APPLICATION DEVELOPMENT (RAD) UNTUK MENDESAIN SISTEM
RAD dipopulerkan oleh James Martin.
Sinergismenya adalah bahwa RAD menggabungkan elemen-elemen yang bekerja sama, sehingga dampak keseluruhannya lebih besar dibandingkan dengan jumlah dampak per individu / masing-masing.
 Adapun 4 kunci elemen RAD adalah :
  1. Joint Application Development (JAD)
  2. Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams
  3. Computer-Aided System and Software Engineering (CASE) tools
  4. Prototyping
Joint Apllication Development (JAD)
Efektif untuk digunakan di sistem global-based.
JAD dapat juga dipakai di sistem group-based maupun local-based.
Kunci utamanya adalah joint; user dan professional sistem bekerja sama untuk menganalisis dan mendesain sistem.
3 perbedaan model perancangan, yaitu :
      1.  Model Perancangan Mental Desainer (Designer’s Mental Design 
     Model)
Model ini diformulasikan dari pengalaman, pengetahuan, studi lapangan dan input dari interaksi yang dilakukan dengan user.
Model Perancangan Mental User (User’s Mental Design Model)
Idealnya model ini dan model desain sistem konseptual adalah sama. Interaksi joint dan proses desain diulang hingga model desain sistem konseptual sama dengan model desain mental user
3.  Model Perancangan Sistem Konseptual
Menggambarkan modeling tool, seperti Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), decision table, screen prototype of report, decision tree, dll.
Specialists With Advanced Tools (SWAT) teams
Terdiri dari 3 atau 4 profesional sistem yang memiliki kemampuan dan motivasi.
Tim proyek yang kecil lebih produktif dibandingkan dengan tim proyek untuk sistem yang lebih besar.
CASE Tools
Digunakan oleh tim SWAT untuk menambah produktifitas dan kualitas kerja dari membangun sistem.
§  Menambah disiplin
§  Mengurangi kesalahan dan kekosongan desain
§  Mengurangi kerja sistem yang berulang
Prototyping
Bekerja dengan JAD dimana user ditunjukkan dengan apa yang akan mereka dapatkan dan meresponnya. CASE memfasilitasi prototyping untuk membuat desain layar, model-model yang bervariasi dan dialog yang cepat serta untuk memodifikasinya saat berinteraksi dengan user.
Dengan RAD, penyusunan prototyping tidak dibuang, tetapi menjadi bagian dari desain sistem akhir. Pendekatannya mencapai aturan 80:20, 80% permintaan user dapat dipenuhi dengan 20% desain sistem. Tim SWAT bekerja di akhir dari sistem. Pengalaman user membantu tim SWAT dalam mendefinisikan perubahan-perubahan yang tidak terbayangkan.
Macam dari aturan 80:20 ini untuk membangun sistem adalah teknik kotak waktu DuPont (time box technique) dimana proyek sistem harus diselesaikan tidak lebih dari 90 hari. Pendekatan ini lebih ke teknik manajemen proyek. Jika melebihi 90 hari berarti kehilangan kesempatan bisnis dan akan melebihi estimasi waktu dan uang.
6. TAHAPAN PERANCANGAN SISTEM
6.1. PERANCANGAN OUTPUT
Perancangan output atau keluaran merupakan hal yang tidak dapat diabaikan, karena laporan atau keluaran yang dihasilkan harus memudahkan bagi setiap unsur manusia yang membutuhkannya.
 Tipe Output dapat dibedakan :
§  Eksternal
               Tujuan output untuk informasi diluar organisasi pemakai
         Contoh : faktur, check, tanda terima pembayaran, dll.
§  Internal
               Tujuan output untuk informasi dilingkungan organisasi pemakai
            Contoh : laporan-laporan terinci, laporan-laporan ringkasan, dll.
 Yang harus diperhatikan dalam perancangan output :
§  Tipe output (Eksternal, Internal)
§  Isi output (keterangan atau informasi)
§  Format output (berupa keterangan/narrative, tabel atau grafik)
§  Frekuensi (banyaknya pencetakan dalam periode tertentu)
 Langkah-langkah Perancangan Output Secara Umum :
§  Menentukan kebutuhan Output dari sistem yang baru
§  Output yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang
       telah dibuat.
§  Menentukan parameter dari Output (lihat yang harus diperhatikan dalam
       perancangan Output)
6.2. PERANCANGAN INPUT
 Tujuan dari Perancangan Input adalah :
  • Untuk mengefektifkan biaya pemasukan data
  • Untuk mencapai keakuratan yang tinggi
  • Untuk menjamin pemasukan data dapat diterima & dimengerti oleh pemakai
 Proses Input dapat melibatkan dua atau tiga tahapan utama, yaitu :
§  Data capture / Penangkapan data
§  Data preparation / Penyiapan data
§  Data entry / Pemasukan data
Input yang menggunakan alat input tidak langsung mempunyai 3 tahapan utama, yaitu data capture, data preparation dan data entry.
Sedangkan input yang menggunakan alat input langsung terdiri dari 2 tahapan utama, yaitu  data capture dan data entry.
 Tipe Input dapat dibedakan :
  • Eksternal
  Pada tipe ini pemasukan data berasal dari luar organisasi
            Contoh : faktur pembelian, kwitansi-kwitansi dari luar organisasi, dll
  • Internal
  Pada tipe ini pemasukan data hasil komunikasi pemakai dengan sistem
            Contoh : faktur penjualan, order penjualan, dll
 Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Input adalah :
  • Tipe input
  • Fleksibel format
  • Kecepatan
  • Akurat
  • Metode verifikasi
§ Mudah dikoreksi
§ Keamanan
§ Mudah digunakan
§ Kompatibel dengan sistem yang lain
§ Biaya yang ekonomis
 Langkah-langkah Perancangan Input Secara Umum :
§ Menentukan kebutuhan Input dari sistem yang baru

§ Input yang akan dirancang dapat ditentukan dari DFD sistem baru yang telah dibuat

§ Menentukan parameter dari Input
Alat Input direct entry :
MICR, OCR, OMR, Digitizer, Image Scanner, Pos Device, ATM, Mouse, Voice Recognition.
6.3. PERANCANGAN DIALOG
 Tujuan dari perancangan Dialog adalah :
§ Untuk menjaga agar pemasukan data benar
§ Untuk menjawab pertanyaan yang sering diajukan oleh pemakai
 Tipe Dialog :
§ Dialog Aktif

  Pemakai mengajukan pertanyaan atau memasukan data

          

PEMASUKAN DATA BARANG

Nomor Order                            :
Nama Barang                           :
Jumlah Barang                         :
Harga                                       :
Penjual                                     :
Tanggal Pemesanan Barang   :
Tanggal Diterima Barang         :
§ Dialog Pasif

  Pada tipe ini pemakai memilih pilihan yang tersedia

PROGRAM SISTEM INVENTORY

MENU PILIHAN

  1. PEMASUKAN DATA BARANG
  2. PROSES DATA BARANG
  3. CETAK LAPORAN
  4. SELESAI

PILIHAN ANDA : …

       Yang perlu diperhatikan dalam Perancangan Dialog adalah :
§ Mudah digunakan
§ Dapat memberikan petunjuk
§ Menggambarkan atau sesuai dengan keinginan pemakai
§ Cepat memberikan respon
§ Dapat menampilkan pesan kesalahan
§ Fleksibel
6.4. PERANCANGAN PROSES SISTEM
 Tujuan dari Perancangan Proses Sistem adalah :
§ Untuk menjaga agar proses data lancar dan teratur sehingga menghasilkan informasi yang benar
§ Untuk mengawasi proses dari sistem
Perancangan Proses Sistem ini bisa digambarkan dengan :
§ Sistem Flowchart
§ DFD
§ dll
 Proses
§ Real Time
§ Batch
§ Online
§ Offline
6.5. PERANCANGAN DATABASE
Penerapan database dalam sistem informasi disebut dengan database system. Sistem basis data (database system) ini adalah suatu sistem informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan lainnya.
 Tipe dari File
1.      File Master

            Berisi data yang tetap dimana pemrosesan terhadap data hanya pada 

           waktu-waktu tertentu.

          Terdapat 2 tipe file master :
          a. File Referensi

               Data yang tetap, dimana pengolahan terhadap data tersebut 

             memerlukan waktu  yang lama

          b. File Dinamik

              Data yang ada dalam file berubah tergantung transaksi

2.      File Input / Transaksi
            Berisi data masukan yang berupa data transaksi dimana data-data
            tersebut akan diolah oleh komputer
3.      File Laporan

            Berisi informasi yang akan ditampilkan

4.      File Sejarah / Arsip

          Berisi data masa lalu yang sudah tidak aktif lagi, tetapi disimpan

          untuk keperluan masa datang

5.      File Backup / Pelindung

            Berisi salinan data-data yang masih aktif di database pada suatu waktu

            tertentu

6.      File Kerja / Temporary File

            Berisi data-data hasil pemrosesan yang bersifat sementara

7.      File Library

            Berisi program-program aplikasi atau utility program

Akses File :

Metode yang menunjukkan bagaimana suatu program komputer akan membaca record-record dari suatu file.
  File dapat diakses dengan 2 cara, yaitu :
§   Sequential (urut)
§   Direct / Random (langsung)
Organisasi File :
Pengaturan dari record secara logika didalam file dihubungkan satu dengan yang lainnya.
§ File Urut (Sequential File)
  Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan urut pula
§ File Urut Berindex (Indexed Sequential File)
  Merupakan file dengan organisasi urut dengan pengaksesan langsung
§ File Akses Langsung (Direct Acces File)
  Merupakan file dengan organisasi acak dengan pengaksesan langsung
 Alat Perancangan Database
§   ERD
§   Mapping
§   Normalisasi
 Langkah-langkah Perancangan Database secara umum :
1.   Menentukan kebutuhan file database untuk sistem baru
2.   Menentukan parameter dari file database
6.6. PERANCANGAN KONTROL
Tujuannya agar keberadaan sistem setelah diimplementasi dapat memiliki keandalan dalam mencegah kesalahan, kerusakan serta kegagalan proses sistem.
 Ancaman Sistem
§ Kesalahan manusia (lalai, kurang pelatihan)
§ Perangkat lunak yang bersifat merusak / menipu (Salami Technique, Trojan Horse, Logic Bomb, Worm, Virus)
§ Penyadapan
§ Pengaksesan yang tidak sah
§ Perubahan / kehilangan database
§ Kegagalan landasan teknologi
Jenis Kontrol
§ Pencegahan
§ Pendeteksian
§ Pengkoreksian

6.7. PERANCANGAN JARINGAN

 Langkah :
1.   Membuat segmen bidang usaha (berdasarkan geografis, departemen, 
    bangunan, lantai, dsb)
2.   Membuat sebuah model LAN
3.   Mengevaluasi LAN untuk menentukan apakah mereka cocok untuk tiap
    segmen diseluruh usaha
4.   Interkoneksi segmen-segmen jaringan
 Topologi :
§      Bus
§      Star
§      Ring
6.8. PERANCANGAN KOMPUTER
 Kelompok Komputer :
§ Mainframe
§ Mini Komputer
§ Mikrokomputer
 Device :
§   Input
§   Output
§   Proses
§   Penyimpanan
7. TEKANAN-TEKANAN PERANCANGAN
 Perancangan Sistem Informasi harus memperhatikan sejumlah tekanan 
 desain (forces design) :
  1. Integrasi (Integration)
  2. Jalur Pemakai / Sistem (User / System Interface)
  3. Tekanan Persaingan (Competitive Forces)
  4. Kualitas dan kegunaan Informasi (Information Quality and Usability)
  5. Kebutuhan-kebutuhan System (Systems Requirements)
  6. Kebutuhan-kebutuhan Pengolahan Data (Data Processing Requirements)
  7. Faktor-faktor Organisasi (Organizations Factors)
  8. Kebutuhan-kebutuhan Biaya Efektifitas (Cost Effectiveness Requirements)
  9. Faktor-faktor Manusia (Human Factors)
10.  Kebutuhan-Kebutuhan Kelayakan (Feasibility Requirements)